Jakarta – Akamai Technologies Incorporated merilis Content Protector sebagai produk yang mampu menangkal serangan scraping tanpa memblokir trafik positif yang diperlukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
“Content Protector membantu menunjukkan arti penting keamanan bagi bisnis secara langsung sekaligus memberi ruang bagi para pemimpin bisnis untuk mengembangkan usahanya di ranah digital,” kata Rupesh Chokshi, Senior Vice President (SVP) and General Manager, Application Security Akamai.
Bot scraper menjadi komponen produktif dalam ekosistem perdagangan yang digunakan mencari konten baru, menyorot produk dalam situs-situs pembanding, dan mengumpulkan informasi terkini suatu produk untuk dibagikan kepada pelanggan.
Namun, perangkat ini dipakai untuk melakukan kecurangan, seperti banting harga, memantau sebelum menjalankan serangan inventory hoarding, dan memalsukan barang dan situs web.
Bot Scraper juga akan terus melakukan ping ke situs web secara nonstop jika tidak dihentikan, sehingga koneksi ke situs web melambat, pelanggan pun jengkel, dan meninggalkan situs tersebut.
Sela,a beberapa tahun terakhir,scraper juga makin canggih dan sulit dideteksi.
Akamai Content Protector mendeteksi dan memitigasi scraper yang mencuri konten untuk tujuan berbahaya. Produk ini mampu mendeteksi scraper secara lebih akurat, dengan temuan false negative yang lebih minim tanpa menambah false positive.
Produk ini cocok bagi perusahaan yang perlu melindungi kekayaan intelektual, reputasi, dan potensi pendapatan. Fitur pendeteksiannya mencakup penilaian tingkat protokol.
Dengan protocol fingerprinting dilakukan koneksi dari klien ke server akan dievaluasi pada berbagai lapisan model Open Systems Interconnection (OSI).
Langkah ini untuk memastikan parameter yang dinegosiasikan selaras dengan yang diharapkan dari browser web dan aplikasi seluler paling umum.
Manfaat lainnya adalah penilaian tingkat aplikasi dilakukan mengevaluasi apakah client dapat menjalankan sejumlah logika bisnis yang ditulis dalam JavaScript.
Ketika client menjalankan JavaScript, Content Protector akan mengumpulkan karakteristik perangkat dan browser serta preferensi pengguna.
Berbagai data point ini dibandingkan dan diperiksa kembali terhadap data tingkat protokol untuk memverifikasi konsistensinya.
Interaksi pengguna dilakukan dengan enganalisis interaksi manusia dengan client melalui periferal standar, seperti layar sentuh, keyboard, dan mouse. Ketiadaan interaksi atau interaksi yang tidak normal biasanya mengindikasikan trafik bot.
Perilaku pengguna dilakukan dengan memantau perjalanan pengguna selama mengakses situs web. Botnet biasanya mengincar konten spesifik sehingga menimbulkan perilaku yang terlampau janggal jika dibandingkan dengan trafik yang wajar.
Terakhir, klasifikasi risiko dilakukan dengan memberikan klasifikasi yang akurat dan dapat ditindaklanjuti dalam berbagai tingkatan (rendah, sedang, atau tinggi) terhadap trafik berdasarkan anomali yang ditemukan selama evaluasi.
Scraping konten membawa dampak yang berbahaya bagi para pelaku bisnis seperti kompetitor yang membanting harga, lambatnya koneksi ke situs.
Jadi, pelanggan jengkel dan pergi, serta rusaknya reputasi akibat aksi penjual imitasi produk yang menyatakannya asli. (adm)
+ There are no comments
Add yours