Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai layanan internet berbasis satelit Starlink sudah lulus Uji Laik Operasi (ULO) di Indonesia.
Namun, ini tidak tepat berlangsung di perkotaan.
“Justru daerah-daerah Indonesia timur itu sulit kalau nggak ada teknologi satelit,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta pada Selasa (30/4/2024).
Starlink akan kembali melakukan uji konstelasi satelit internet di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei 2024.
“Dia bilang kecepatannya 100 Mbps, apa benar? bahwa alat-alat teknologinya memungkinkan untuk itu, iya. Misalnya, seperti HP ini diujicoba, oke. Tapi, untuk soal layanan dan lainnya itu perlu diuji langsung,” tuturnya.
Starlink adalah satelit Low Earth Orbit (LEO) bisa menyediakan koneksi internet di daerah yang dapat dijangkau oleh infrastruktur daratan.
“Justru daerah-daerah Indonesia timur itu sulit kalau nggak ada teknologi satelit. Jangan membayangkan pelayanan Starlink di Jakarta, nggak mungkin dia kompetitif. Jakarta kan pakai fiber, wireless, kencang,” tuturnya.
Starlink telah hadir di Indonesia sejak Juni 2020. Namun, ini hanya menyediakan akses ke pelanggan bisnis.
Starlink mendapatkan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) oleh Kemenkominfo.
Hak labuh tersebut berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tertutup anak perusahaan Telkom, yakni Telkomsat. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours