Rusia Ancam Aksi Militer Respon Produksi Satelit oleh SpaceX

Estimated read time 2 min read

Moscow – Rusia menuding Amerika Serikat (AS) memanfaatkan operator satelit komersial untuk upaya intelijen dan mengancam akan menggelar tindakan militer sebagai tanggapan.

“Kami menyadari upaya Washington untuk menarik sektor swasta untuk melayani ambisi militer di luar angkasa. Sistem itu menjadi target sah untuk tindakan balasan, termasuk aksi militer,” kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova pada Kamis (21/3/2024).

Rusia dilaporkan berusaha mengembangkan senjata nuklir luar angkasa yang akan menghancurkan satelit dengan menciptakan gelombang energi yang sangat besar ketika diledakkan.

Senjata ini berpotensi melumpuhkan sebagian besar satelit komersial dan pemerintah.

Sebelumnya, Perusahaan Antariksa, SpaceX milik Elon Musk, dikabarkan sedang memproduksi ratusan satelit mata-mata khusus. Mereka dikontrak oleh lembaga intelijen AS National Recoinnaisance Office (NRO) senilai US$1,8 miliar pada 2021.

SpaceX mengembangkan sistem satelit pengintaian canggih yng akan mampu merekam bagian-bagian Bumi dengan tajam dan beroperasi di orbit rendah.

Satelit itu akan membuat intelijen Amerika mampu mengidentifikasi target yang di seluruh dunia.

“NRO mengembangkan intelijen andal berbasis luar angkasa yang paling mumpuni dan beragam yang pernah dilihat dunia, untuk pengintaian dan pengawasan,” sebut NRO

Presiden AS Joe Biden telah mengkonfirmasi kemampuan anti satelit nuklir Rusia yang baru secara terbuka. Senjata ini masih dikembangkan dan belum berada di orbit.

Namun, jika digunakan dapat menyebabkan gangguan ekstrem terhadap kehidupan sehari-hari. Satelit ini bisa menciptakan gelombang energi elektromagnetik dan banjir partikel bermuatan tinggi yang akan mengganggu satelit yang mengorbit Bumi. (adm)

Sumber: kompas.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours