Jakarta – Laporan POS Retail Audit yang dirilis GfK Indonesia menyebutkan penjualan ritel ponsel di Indonesia mencapai Rp48,9 triliun pada paruh pertama 2024 atau tumbuh sebesar 3,8% dibandingkan pada paruh pertama 2023.
“Kata kuncinya di sini adalah upgrade (pembaruan). Konsumen mencari spesifikasi yang lebih baik saat mengganti perangkat lama mereka, yang cenderung berada pada model dengan harga lebih tinggi,” kata Analis Industri Telekomunikasi GfK Indonesia, Rifan Irsyandi pada Jumat (6/9/2024).
Daerah sekunder dan tersier menyumbang sebesar 44% dari penjualan smartphone berharga Rp7 juta ke atas.
“Musim Lebaran dan pergeseran menuju ponsel dengan harga lebih tinggi di atas Rp7 juta, adalah faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ini,” ujar Director of Customer Success di GfK Indonesia, Candra Wibawa.
Namun, Pulau Jawa tetap menjadi pasar utama untuk penjualan ini secara offline, sehingga penjualan di wilayah lain Indonesia meningkat secara cepat.
Sekitar 40% dari semua penjualan smartphone terjadi di luar Jawa yang memperlihatkan peningkatan keberagaman regional untuk pasar ponsel.
Sementara itu penjualan smartphone 5G mencapai kenaikan sebesar 56,9% di Indonesia pada paruh pertama 2024 dari 44,3% pada periode yang sama 2023. Padahal, jangkauan 5G belum merata di Tanah Air.
Pasar Tech & Durable (T&D) Indonesia meraih penjualan terbesar yakni sebesar 58% dari produk telekomunikasi pada paruh pertama 2024. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours