Penetrasi AC Masih Lebih Kecil Akibat Masyarakat Masih Pakai Kapasitas Listrik Rendah

Estimated read time 3 min read

Jakarta – Riset GfK memprediksi pasar produk teknologi dan elektronik pada 2025 hampir sama dibandingkan 2024. Artinya, penjualan turun cenderung lebih moderat menuju normal.

Nilai penjualan diperkirakan terus meningkat berkat daya tarik yang berasal dari produk yang tersegmentasi. Hal ini didorong oleh inovasi dan pengembangan produk dan didukung oleh distribusi produk yang efektif di channel yang bertumbuh dan di kota-kota yang lebih luas.

Pasar produk teknologi dan elektronik tumbuh sebesar 2% pada sembilan bulan pertama 2024. Namun, angka ini masih turun sebesar 7% dibandingkan tahun lalu.

Dari kondisi ini terlihat permintaan konsumen masih lesu dibandingkan saat pada pandemi Covid-19.

Berikut prediksi berbagai produk teknologi dan elektronik pada 2025

Smartphone
Penjualan smartphone diprediksi mencapai pertumbuhan di Tanah Air pada 2025 atau lebih tinggi dibandingkan 2024 didorong oleh segmen smartphone seharga Rp7 juta ke atas.

Pasar juga menunjukkan kecenderungan terpolarisasi dengan pertumbuhan pada segmen harga yang lebih rendah (sekitar Rp1,5juta). Para pelaku pasar bersaing dengan menawarkan spesifikasi yang lebih baik dengan harga yang kompetitif untuk menarik minat konsumen.

Laptop
Pasar laptop diproyeksikan meraih pertumbuhan di Indonesia 2025 terutama laptop gaming didukung oleh pengembangan produk dan basis pengguna yang lebih luas. Tren pasar diperkirakan mengarah pada laptop yang lebih ringan dan lebih tipis.

Laptopnya menawarkan mobilitas yang lebih baik bagi pengguna dan pemakaian fitur artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) yang diintegrasikan ke dalam laptop. Hal ini akan meningkatkan daya tarik dan mendorong potensi pembelian baru.

Mesin Cuci
Pasar mesin cuci di Indonesia pada 2025 diperkirakan sama seperti pada 2024 dengan cuci twin tub (tabung kembar) tetap menjadi yang paling diminati konsumen. Namun, seiring peningkatan preferensi konsumen terhadap kenyamanan dan kinerja yang lebih baik.

Kemudian, permintaan mesin cuci dengan kapasitas lebih besar dan dari segmen Front Load (bukaan depan) dan Single Tub (tabung tunggal) diperkirakan akan tumbuh.

Segmen ini menjadi fokus utama bagi sebagian besar pelaku pasar dilihat dari produk-produk yang diluncurkan dan diperkenalkan oleh berbagai merek sepanjang 2024.
Pasar akan terus didorong oleh model entry-level, khususnya tipe standar 0,5 PK dan 1 PK. Karena, penetrasi AC di Indonesia masih lebih rendah sehingga banyak konsumen yang merupakan pengguna pertama dan kapasitas listrik yang rendah.

Langkah ini menjadi pertimbangan mengapa konsumen memilih model entry-level sebelum ke depannya bisa jadi upgrade ke PK yang lebih besar. Jadi, seiring suhu yang diprediksi cenderung masih fluktuatif akibat perubahan iklim.

Untuk pasar consumer electronic (elektronik konsumen) masih didominasi oleh pasar TV khususnya TV Panel (non-tabung). Hal diperkirakan masih penuh tantangan untuk dapat tumbuh pada 2025 akibat siklus pembelian belum sepenuhnya setelah masa pandemi Covid-19.

Seain itu halo effect dari program ASO yang membuat lonjakan permintaan pada penghujung 2022 sampai awal 2023.

Segmen yang masih dapat tumbuh secara positif, yaitu TV dengan ukuran layar di atas 43-inch dengan resolusi Ultra High Definition (UHD) Hal ini diprediksi menjadi pendorong utama bagi semua merek pada 2025.

Data pasar juga menunjukkan penjualan di segmen seperti OLED, Quantum Dot, dan TV Mini-LED juga menunjukkan tren yang positif. Kondisi mengindikasikan pergeseran menuju teknologi TV dengan kualitas gambar yang lebih baik juga akan cenderung tumbuh pada 2025. (adm)

Sumber: detik.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours