Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) yang berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) molor dari rencana semula 17 Agustus 2024.
“Belum, belum (siap),” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Penyebab kemunduran pembangunan PDN di Cikarang akibat Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya mengalami kelumpuhan akibat ransomware. Padahal, pusat ini untuk menempatkan data Pemerintah Indonesia sebelum dimigrasikan ke PDN.
Pemerintah Indonesia menargetkan kepemilikan tiga pusat data yang tersebar di Cikarang, Batam, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Salahsatu hal yang perlu diperhatikan sebelum dioperasikannya PDN Cikarang adalah tentang keamanan.
“Harus rapi keamananya,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah berusaha meningkatkan keamanan PDN Cikarang.
“Pemerintah saat ini terus meningkatkan kemampuan PDN pengganti PDNS 2 di Surabaya untuk bisa memiliki kemampuan backup berganda, backup berlapis dengan pengamanan yang baik. Sekarang terus dilakukan,” ujarnya.
Pembangunan PDN dilakukan dengan metode design, supply, dan installation yang dilakukan secara paralel setelah metode ini selesai.
PDN ini terletak di Greenland International Industrial Centre, Deltamas, Cikarang seluas sekitar 15.994 m2.
Proyek ini merupakan pinjaman dari Pemerintah Prancis senilai EUR 164.679.680 atau sekitar Rp 2,7 Triliun dengan waktu pengerjaan 24 bulan mulai dari 22 Oktober 2022. (adm)
“PDN di Cikarang dibangun dengan kapasitas prosesor 25.000 Cores, memory 200 TeraByte, storage 40 PetaByte, mechanical electrical 20 Mega Watt pada kesempatan operasi optimal,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur LAIP Ditjen Aptika Kemenkominfo Aris Setiawan. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours