Jakarta – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kemkominfo) menyatakan infrastruktur telekomunikasi menara base transceiver station (BTS) 4G tidak dibangun pada 2025.
Karena, Badan Layanan Umum (BLU) ini akan fokus pada pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun di program BTS 4G sebelumnya.
Selama ini Bakti Kemkominfo hanya mendirikan BTS di area non komersil atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Memang di tahun 2025, kami tidak lagi melakukan pembangunan BTS baru. Kami hanya melakukan pemeliharaan supaya layanan yang sudah kami bangun di 7.300 di 2023 dan 2024 itu bisa kita lanjutkan,” kata Direktur Utama Bakti Kemkominfo Fadhilah Mathar.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, meminta tambahan pagu anggaran kementerian ini untuk tahun 2025 sebesar Rp 13,27 triliun.
Langkah ini guna memastikan program prioritas Kemkominfo berjalan pada tahun depan memerlukan pagu anggaran sebesar Rp 20,99 triliun. Sementara itu, penetapan pagu anggaran 2025 untuk Kementerian Kominfo Rp 7,72 triliun.
Seluruh program prioritas Kemkominfo membutuhkan anggaran tahun 2025 sebanyak Rp20,99 triliun, Namun, angka ini hanya dianggarkan Rp 7,72 triliun sehingga terdapat kekurangan sebanyak Rp 13,27 triliun.
“Sesuai dengan surat usulan Menteri Kominfo kepada Menteri Keuangan tanggal 7 Agustus 2024, usulan tambahan yang bersumber dari rupiah murni ataupun PNBP telah diajukan untuk memenuhi kekurangan anggaran,” sambungnya.
Untuk program Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar Rp 9,7 triliun yang akan digunakan untuk akses internet Operating Maintenance (OM) BTS 4G/ last mile, OM akses internet dan OM Satria-1 dan RMP Digital Broadcasting System.
“Biaya BTS yang sudah kita bangun itu memerlukan biaya operasi dan perawatannya terus. Memang BTS Bakti tanggung jawab untuk mensubsidi daerah-daerah 3T dan itu bagian tanggungjawab negara kepada masyarakat, terutama di 3T, yang secara komersil tidak akan dimasuki oleh operator seluler,” ujarnya. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours