Jakarta – Kaspersky Lab akan menutup kantornya di Amerika Serikat (AS), sehingga para pekerjanya dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kebijakan ini ditempuh setelah pemerintah AS melarang penjualan software Kaspersky di AS mulai 20 Juli 2024, meskipun Kaspersky telah beroperasi di sana sejak 2005.
“Perusahaan sudah memeriksa dan mengevaluasi dampak dari persyaratan hukum dan akhirnya mengambil keputusan menyedihkan dan sulit, yaitu kesempatan bisnis di negara ini sudah tak layak,” kata Kaspersky dalam pernyataannya.
Kaspersky Lab tak menyebut berapa jumlah karyawannya di AS, tapi mereka menyebut sekitar 50 karyawannya yang akan terdampak dari keputusan ini. Mereka sudah menerima pesangon dari PHK tersebut.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan pemblokiran terhadap Kaspersky pada Juni lalu dilakukan setelah investigasi secara mendalam.
Mereka tak menyebut hasil investigasi tersebut, tapi Kaspersky dituding berpotensi mengancam keamanan nasional, karena softwarenya bisa dipakai untuk memata-matai pengguna di sana
Pemerintah Rusia dianggap bisa mempengaruhi Kaspersky yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Software Kaspersky memiliki akses yang mendalam di sistem komputer, yang membuatnya bisa mencuri informasi penting atau menyusupkan malware.
“Rusia sudah menunjukkan kalau mereka punya kemampuan dan tujuan untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan mempersenjatai informasi pribadi dari warga Amerika dan itulah mengapa kami yakin untuk mengambil keputusan ini,” kata Gina Raimondo, Menteri Perdagangan AS.
Namun, Kaspersky mengklaim tidak mengancam keamanan nasional AS dan akan mengambil langkah hukum untuk mempertahankan bisnisnya. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours