Jakarta – Perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan), OpenAI ingin Sora digunakan dalam proses produksi film di Hollywood. AI Sora adalah AI buatan generatif bisa membuat video berdasarkan instruksi teks.
Durasi video yang dibuat Sora bisa sampai satu menit dalam satu kali pembuatan. Kualitas videonya pun bisa dipertahankan.
AI Sora dapat menciptakan video yang kompleks dengan sejumlah karakter, jenis gerakan tertentu, gaya tertentu seperti animasi, video photorealistic, black and white, serta detail subjek dan latar belakang yang akurat.
Sejumlah sutradara dan aktor kenamaan sudah memiliki akses ke AI Sora yang belum bisa digunakan secara umum.
Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Sam Altman dan Chief Executive Operation (COO) OpenAI Brad Lightcap dikabarkan sedang berdiskusi dengan orang-orang di industri film Hollywood.
Upaya ini ditempuh OpenAI agar mereka bersedia mengintegrasikan Sora ke karya film mereka.
Namun, langkah ini ditentang oleh insan perfilman yang terhimpun dalam serikat penulis Writers Guild of America (WGA) dan aktor Hollywood The Screen Actors Guild dalam American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).
Mereka melakukan aksi mogok kerja guna membatasi penggunaan AI di ranah penulis dan berupaya menentang konten digital dari AI yang bisa dibuat mirip dengan para aktor. Sebab, konten semacam itu bisa dipakai selamanya tanpa royalti.
WGA akan membuat polling sebagai dasar perjanjian yang mencegah konten AI dipakai sebagai sumber materi penulis. Selain itu SAG-AFTRA sudah lebih dulu membuat perjanjian dengan studio, tetapi gagal menentang konten AI sepenuhnya.
Perjanjian yang sudah ditetapkan hanya memungkinkan aktor mendapat kompensasi dan kredit atas kemiripan yang dihasilkan AI.
AI generatif Sora bisa membuat video dengan visualisasi dan memahami bahasa dengan baik, sehingga bisa menafsirkan objek dengan akurat dan menghasilkan karakter yang terasa hidup.
Selain itu mengetahui bagaimana objek atau subjek dalam instruksi pengguna hadir dalam kehidupan nyata.
Walaupun demikian, Open AI percaya diri dengan Sora dengan menerbitkan postingan blog berisi kesan pertama Sora dari sejumlah penguji. Penguji yang dilibatkan mencakup seniman visual, kreator film hingga sutradara, antara lain sutradara Paul Trillo, agensi kreatif Native Foreign, artis August Kamp, dan direktur kreatif Josephine Miller.
“Tanpa batas waktu, uang, izin dari orang lain, saya bisa punya ide dan bereksperimen dengan cara yang berani dan menarik,” kata Paul Trillo.
Namun, CEO organisasi nirlaba data AI Fairly Trained, Ed Newton-Rex menyindir OpenAI lewat akun X dengan handle @ednewtonrex.
“Artistwashing: saat Anda meminta komentar positif tentang model AI generatif Anda dari sejumlah kretor konten, sambil melatih karya orang tanpa izin/bayaran,” ujarnya. (adm)
Sumber: kompas.com
+ There are no comments
Add yours