Cisco Bangun Cisco Edge Data Center Pertama di Indonesia

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Cisco membangun data center cloud pertama di Indonesia yakni Cisco Edge Data Center guna mendukung inspeksi dan enforcement lalu lintas jaringan.

Langkah ini untuk membantu para pelanggan memperkuat pertahanan siber dan kenaikan permintaan yang pesat akan layanan keamanan di Tanah Air.

“Edge Data Centers Cisco menunjukkan komitmen kami dalam memberdayakan perusahaan di Indonesia untuk menawarkan perlindungan yang konsisten dan mudah digunakan oleh pengguna untuk mengakses aplikasi dari mana saja dan perangkat apa saja, sekaligus memungkinkan inspeksi lalu lintas jaringan di dalam negeri,” kata Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu.

Cisco Edge Data Centers menyediakan fungsi Security Service Edge (SSE) sebagai bagian dari kerangka kerja Secure Access Service Edge (SASE).

Hal ini menggabungkan fungsi keamanan jaringan dengan kemampuan wide area networking (WAN) untuk mendukung kebutuhan akan akses yang dinamis dan aman di perusahaan.

Langkah ini memastikan keamanan tidak terikat dengan lokasi fisik, tapi berdasarkan identitas pengguna dan konteks akses ke sumber daya, terlepas dari lokasi atau perangkat mereka.

Sebagian besar organisasi menggunakan banyak sekali produk teknologi, yang tidak memadai untuk lingkungan yang sangat terdistribusi saat ini, sehingga menyebabkan kompleksitas.

“Dengan Cisco Secure Access, kami menghilangkan beban tersebut dari pengguna dan menyediakan akses tanpa hambatan ke semua aplikasi untuk memungkinkan sistem kerja ‘hybrid’ yang aman. Hasilnya adalah peningkatan keamanan dan pengalaman yang ramah pengguna,” ujar Director Cybersecurity Cisco ASEAN, Marina Kacaribu.

Edge Data Centers akan memberikan kemampuan komponen inti SSE secara cloud di Cisco Secure Access. Hal ini termasuk Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB), Firewall as a Service (FWaaS), dan Zero Trust Network Access (ZTNA).

Selain itu disediakan kemampuan tambahan seperti multimode Data Loss Prevention (DLP) secara real time, pemantauan pengalaman digital, dan Talos, threat intelligence berbasis AI, ke dalam satu lisensi dan platform pengelolaan.

Dengan pusat data lokal terbaru ini, perusahaan akan merasakan stabilitas koneksi yang lebih baik, penghematan biaya dan keselarasan dengan persyaratan regulasi data dan kepatuhan lokal, yang semuanya akan menghasilkan pengalaman end-user yang lebih baik.

Pusat data SSE Indonesia ini adalah bagian dari jaringan global Edge Data Centers yang tersebar di seluruh Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat.

Untuk memastikan keunggulan yang terbaik, setiap wilayah memiliki titik-titik kehadiran yang redundan di seluruh pusat data fisik yang independent. (adm)

Sumber: detik.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours