Biaya Pengembangan Game Semakin Meroket di Dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Naughty Dog (pembuat The Last of Us dan seri Uncharted), CD Projekt Red (The Witcher 3 dan Cyberpunk 2077), Rockstar Games (Red Dead Redemption 2 dan Grand Theft Auto V), sampai Guerrilla Games (Horizon series) memprioritaskan tampilan grafis.

Langkah ini dilakukan dengan mengubah tampilan game yang dulunya dua dimensi dan pixelated menjadi tampilan grafis tiga dimensi yang realistis dan sangat detail. Namun, biaya untuk membuat game dengan tampilan grafis semakin meroket.

Spider-Man 2 menyajikan Peter Parker dengan seragam Spiderman yang ikonik, melompat ke sana-sini di sela-sela gedung pencakar langit New York City, lengkap dengan pantulan sinar matahari yang begitu akurat.

Biaya pengembangan Spider-Man 2 sebesar US$300 juta atau tiga kali lipat lebih besar biaya pengembangan game Spider-Man seri sebelumnya, yang dibuat pada 2018.

Game ini terjual 11 juta lebih kopi, tapi Sony melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 900 pegawainya pada Februari 2024 yang berdampak pada pengembang game di Insomniac.

Keuntungan dari pembuatan game semakin berkurang dan tampilan grafis hanya menarik untuk gamer yang berusia 40 tahun ke atas.

Sementara gamer yang lebih muda lebih tertarik pada game yang grafisnya sederhana seperti Minecraft, Roblox, atau Fortnite. Karena, aspek sosial lebih penting untuk gamer yang lebih muda.

“Bermain (game) dijadikan alasan untuk nongkrong dengan orang lain,” kata analis pasar dan profesor di New York University, Joost van Dreunen pada Selasa (31/12/2024). (adm)

Sumber: detik.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours