Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi RI) memberikan tugas kepada XLSmart yakni peningkatan kecepatan unduh hingga 16% pada 2029.
Kemudian, penambahan sebanyak delapan ribu BTS baru yang difokuskan pada daerah dengan layanan yang saat ini masih terbatas dan peningkatan akses layanan digital 175 ribu lebih sekolah.
Selanjutnya, sebanyak delapan ribu fasilitas layanan kesehatan, dan 42 ribu kantor pemerintahan di seluruh Indonesia.
“Sanksi administratif berupa denda sampai pencabutan izin,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Mekomdigi RI), Meutya Hafid, dalam acara konferensi pers Penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom di Kemkomdigi RI pada Kamis (17/4/2025).
“Ini juga kita harapkan dalam kerangka mencapai penyehatan industri seluler dan juga kita tentu menitikkan betul bahwa layanan harus terjaga secara lebih baik, efisien, inklusif, dan terjangkau.”
Delapan ribu BTS ini diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu maksimal dua tahun sejak persetujuan akhir telah terverifikasi.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital, Denny Setiawan, mengungkapkan pembuatan BTS ini bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia.
“Internet yang lebih bagus ya. Pertama kita mintakan mereka di layanan-layanan publik seperti puskesmas, tempat sekolah, dan sebagainya. Jadi akan tambah kualitas dan tambah coverage,” ucapnya.
Namun, Denny belum bisa mengatakan daerah mana saja yang akan dituju, tapi delapan ribu BTS akan dihadirkan di berbagai macam tempat di Tanah Air, sehingga tidak fokus di satu wilayah saja.
Dia menyampaikan denda yang diakan diberikan bila kewajiban tidak terpenuhi itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
“Kalau misalnya nggak perform seberapa side, kemudian ada denda berapa gitu. Ada, ada aturannya,” ucapnya. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours