Belanja Produk di DIY dan Home Improvement Alami Penurunan

Estimated read time 3 min read

Jakarta -Retail Spend Barometer Indonesia yang dirilis NielsenIQ (NIQ) menyebutkan konsumen Indonesia menghabiskan Rp256 triliun lebih untuk membeli produk kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan Consumer Tech.

Belanja ini meliputi personal computer (PC), tablet, dan smartphone pada kuartal III 2024.

Dari total pengeluaran tadi terlihat sektor FMCG berkontribusi sebesar 81% dan produk teknologi berkontribusi sebesar 19%.

“Konsumen menunjukkan selera belanja yang lebih baik pada kuartal tiga 2024, meskipun masih lambat, baik untuk FMCG maupun consumer tech. Sektor beverages dan ambient food adalah pendorong pertumbuhan FMCG, sementara produk IT dan telekomunikasi mendorong pertumbuhan consumer tech,” kata Executive Director for Retail Vertical at NIQ in Indonesia, Wiwy Sasongko.

“Menjelang musim liburan akhir tahun, konsumen diperkirakan akan terus meningkatkan pengeluaran mereka sehingga menghasilkan pertumbuhan pasar yang lebih tinggi.”

Khusus untuk FMCG, konsumen Indonesia menghabiskan Rp208 triliun pada kuartal III 2024, naik sebesar 1,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Begitupula value pertumbuhannya, naik dari +0,2% pada kuartal II 2024 ke angka +1,1% pada kuartal ketiga 2024.

Pertumbuhan ini sejalan dengan stabilitas perekonomian Indonesia yang ditandai dengan inflasi yang terkendali pada angka 1,8% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% dengan kenaikan sebesar 1,5% per kuartal dibandingkan kuartal kedua 2024.

Peningkatan pengeluaran untuk produk FMCG didorong oleh pengeluaran untuk produk beverages seperti kopi, teh siap minum, air mineral, termasuk minuman yang perlu diseduh dulu.

Selain itu ambient food yakni makanan yang bisa disimpan di suhu ruangan seperti mi instan, minyak goreng, dan kecap.

Pengeluaran beverages tumbuh sebesar 6% pada kuartal III 2024 atau naik 3,9% dibandingkan kuartal sebelumnya. Begitupula pengeluaran ambient food melonjak dari sebesar 1,9% pada kuartal II 2024 menjadi sebesar 6,6% pada kuartal III 2024.

Produk-produk FMCG seperti snacking yakni biskuit, snack, dan cokelat tumbuh dari 3,6% pada kuartal II 2024 melonjak menjadi sebesar 9,5% pada kuartal III 2024.

NIQ yakin pertumbuhan ekonomi dan stabilisasi inflasi, pengeluaran konsumen Indonesia untuk kategori FMCG akan meningkat pada kuartal berikutnya. Karena, pada kuartal IV 2024 peningkatan pengeluaran akan dipicu oleh perayaan Natal dan Tahun Baru.

Hal ini ditandai aktivitas liburan dan perayaan sehingga konsumen akan berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya.

Sementara itu pengeluaran konsumen untuk barang-barang Tech & Durables juga tumbuh sebesar 4,3% pada kuartal III 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu didorong oleh sektor technical consumer goods.

Pengeluaran sektor ini naik sebesar 6,2% pada kuartal III 2024 dan tumbuh 12,7% pada waktu sebelumnya. Primadona di sektor ini adalah teknologi informasi (TI) yakni PC dan tablet, serta telco (smartphone).

Konsumen lebih banyak membelanjakan uangnya untuk membeli produk PC atau tablet dan ponsel yang memberikan value lebih tinggi kepada mereka.

Pembelanjaan untuk produk-produk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan home improvement mengalami penurunan sebesar 14,8%. Dari hal ini lampu LED turun paling tinggi sebesar 16,9%.

Begitupula pengeluaran untuk produk home appliance (perangkat rumah tangga) meliputi mesin cuci, AC, kulkas) turun sebesar 2,2%. Dari hal ini penurunan terbesar terjadi pada produk air conditioner sebesar 2,4% dan mesin cuci sebesar 5,4%. (adm)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours