Apple Diyakini Kemkominfo Sanggup Investasi 1 Miliar Dolar AS

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) optimistis investasi lebih besar dapat dilakukan Apple dari yang ditawarkan perusahaan tersebut sebesar US$100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun untuk membangun pabrik komponen di Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Jadi, kementerian ini meminta Apple berinvestasi sebesar US$1 miliar atau Rp16 triliun agar bisa berjualan iPhone 16.

“Seharusnya lebih tinggi lagi. Melihat pasar Apple juga sangat besar di Indonesia,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria di sela-sela Nex-BE Fest 2024, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).

Kemkomdigi juga sedang mendorong Apple tak hanya berkomitmen investasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) saja. Namun, ini turut mengembangkan talenta digital dalam negeri.

“Intinya kita ingin menjadi satu kekuatan di dalam rantai pasar global yang dimiliki oleh Apple,” ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mencatat, penjualan smartphone Apple di Indonesia terbesar di Asia Tenggara atau hingga 2,61 juta unit pada tahun lalu.

Angka ini lebih besar dibandingkan penjualan smartphone Apple di Vietnam hanya 1,43 juta unit.

“Kalau nilai pendapatan penjualan Apple di Indonesia diperkirakan Rp30 triliun. Angka ini kan masih jauh dari nilai investasi yang direncanakan untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan ekosistem teknologi digital di Indonesia,” ujarnya.

Dengan begitu Kemenperin memberikan tiga syarat kepada Apple, antara lain mewajibkan Apple mendirikan divisi penelitian dan pengembangan di Indonesia. Skala pendirian divisi ini akan jauh berbeda dibandingkan Apple Academy.

Apple juga harus serius melibatkan perusahaan Indonesia ke dalam rantai pasok global Apple.

Kemenperin juga memperlakukan aturan TKDN yang sama pada Alphabet, induk Google, yang memiliki Google Pixel 9. Kebijakan ini juga diberlakukan kepada perusahaan tersebut di pasar dalam negeri karena investasi perusahaan yang minim. (adm)

Sumber: detik.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours