Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menilai sebanyak sembilan juta talenta digital dibutuhkan Indonesia untu bersaing dengan negara lain pada era digital hingga 2030.
Sekarang sudah 2024, PR (pekerjaan rumah) kita banyak,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid belum lama ini.
Untuk mencetak talenta digital dilakukan Kemkomdigi dengan menggandeng perusahaan teknologi global seperti AWS dan Microsoft.
“Kita sudah melakukan dengan beberapa, tidak sendirian ya, perusahaan teknologi global, AWS misalnya, sudah punya komitmen hampir satu juta. Kalau nggak salah 800 ribu atau 900 ribu talenta digital,” ucapnya.
“Microsoft kemarin menyatakan siap untuk tahun ini bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk melahirkan satu juta (talenta digital-red).”
Sebelumnya, Kemkomdigi dan Microsoft telah bekerja sama mencanangkan program ElevAIte untuk pelatihan keterampilan Artificial Intelligence (AI) sebanyak satu juta talenta digital. Di dalam kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp27,6 Triliun
Meutya Hafid meneruskan jumlah talenta digital tersebut akan bertambah yang bersumber dari perguruan tinggi antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian, Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta yang dikelola oleh Kemkomdigi menjadi Politeknik Digital (Poldigi).
Jika Indonesia belum memiliki talenta digitalhingga batas waktu tersebut dikhawatirkan Indonesia akan menjadi negara tertinggal.
“Sembilan juta (talenta digital-red) itu perlu bersama-sama, kementerian tidak bisa sendiri membiayai pelatihan khusus sembilan juta juga. Saya rasa kita harus rame-rame, kampus, perusahaan swasta besar, kemudian pemerintah tentu dan lain-lain,” ucapnya. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours