Pemerintah Rancang Kebijakan Dukung Industri Game, Diharapkan Berkontribusi Bagi Pembangunan

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berharap industri game bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan bisa mencapai 8%.

“Ini tentu kita harapkan juga dalam gerakan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional ke 8%. Tentu kita harus lihat juga kontribusi dari industri game ini yang, menurut kami, dan kemarin kami sudah bicara juga dengan Ekraf. Ini salah satu industri yang bisa kita dorong untuk membantu negara mencapai ekonomi menuju pertumbuhan ke 8%,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

Pemerintah berusaha merancang kebijakan yang tepat bagi industri game melalui dialog langsung dengan pelaku industri.

“Kami percaya perlu memahami kebutuhan dan aspirasi dari para pelaku industri, tidak hanya gim lokal. Kita menerima banyak sekali industri di sini, tetapi juga terkhusus hari ini dari gim lokal sebagai kunci untuk sinergi mewujudkan cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional tersebut,” ujarnya.

Sementara itu Dirjen Ekosistem Digital Kemkomdigi Edwin Hidayat Abdullah menambahkan program Innovation Hub diluncurkan di tiga kota besar, yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya, untuk mendukung pendirian studio baru dan pelatihan talenta.

Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar pada 9-11 Oktober di Bali disiapkan sebagai puncak konsolidasi industri gim nasional.

Pada saat yang bersamaan Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein mengemukakan valuasi pasar game global sebesar US$187 miliar atau dua kali lipat dari gabungan industri film dan musik.

Di Indonesia memiliki nilai pasar sebesar Rp30 triliun atau tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 dunia. Namun, ini hanya sebesar 2,5% dari kue pasar game di Indonesia dinikmati oleh pengembang lokal.

“Saat ini, pemasukan pengembangan game lokal hanya sebesar Rp750 miliar per tahun atau setara hanya 2,5% dari pasar Indonesia sendiri. Berarti 97,5% memang larinya ke game luar. Kemudian, industri lokal juga terhambat untuk akses pendanaan awal agar dapat bersaing dengan produk asing di pasar sendiri,” ujarnya.

Pada sisi lain IGDX akan diselenggarakan di Bali pada Oktober 2025.

“IGDX ini sudah masuk ke peta jalan global, Bu. Bahkan Sony PlayStation untuk pertama kalinya akan hadir tahun ini di IGDX Bali. Steam juga hadir pertama kali datang ke Indonesia itu di acara IGDX juga. Tahun ini, temanya PlayStation,” tuturnya. (adm)

Sumber: detik.com