Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi memprediksi ekonomi digital di Indonesia mencapai US$130 miliar atau Rp2.100 triliun pada 2025. Lima tahun ke depan angka ini akan naik menjadi US$360 miliar atau sekitar Rp 5.953 triliun.
“Indonesia memiliki strategi utama transformasi ekonomi yang dituangkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025 sampai dengan 2029, salah satunya adalah Transformasi Digital. Strategi-strategi ini menjadi landasan utama dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia dan memperkuat ketahanan nasional jangka panjang,” kata Deputi Bidang Teknologi Informasi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Ricky Kusmayadi.
Acara ini disampaikannya dalam peluncuran data center JK1 di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis (15/5/2025).
Sementara itu Equinix melakukan investasi data center di Indonesia yang bisa mengakselerasi transformasi digital sebagai salah satu sektor prioritas dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Equinix menghadirkan data center baru di Jakarta, yaitu JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX). Data center ini dibangun dengan Astra Internasional.
JK1 menyajikan fasilitas penyimpanan data. Langkah ini dilakukan dengan mengembangkan ekosistem mitra dan inovator untuk mempercepat artificial intelligence (AI) di Indonesia.
Ricky Kusmayadi memprediksi pada 2028 Indonesia terdapat pusat data mencapai 936 megawatt (MW). Angka ini tumbuh sebesar 210% lebih dibandingkan kapasitas sekarang dari sekitar 430 megawatt.
“Dengan tingkat peminat yang tinggi, konektivitas, dan AI readiness yang baik serta gaya energi serta lahan yang terjangkau mendukung pertumbuhan pusat data di Indonesia. Selain itu, kebijakan negara, tetangga yang melakukan moratorium juga menjadi nilai positif bagi Indonesia,” ujarnya. (adm)
Sumber: detik.com