Jakarta – XLSmart memperoleh pertumbuhan pendapatan sebesar 2% menjadi Rp8,6 triliun pada tiga bulan jelang pra merger pada kuartal pertama 2025.
Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) sebesar Rp388 miliar.
Sementara itu kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 91% lebih.
“Kami juga harus memfokuskan untuk menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan Smartfren. Oleh karena itu, kami bersyukur masih tetap mampu meraih kinerja yang baik, tetap tumbuh positif selaras dengan industri dan meraih profitabilitas, serta mampu menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan baik sesuai dengan rencana,” kata Presiden Direktur (Presdir) dan Chief Executive Officer (CEO) XLSmart, Rajeev Sethi pada Rabu (7/5/2025).
Pencapaian kinerja ini didorong pertumbuhan bisnis mobile yang stabil dengan strategi yang berfokus pada bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC).
“Kami juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY. Kemudian untuk jumlah pelanggan layanan FBB (Fixed Broadband) juga stabil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan. Hal tersebut merupakan faktor penting untuk terus mendorong dan memperkuat pertumbuhan bisnis FMC kami saat ini dan ke depan,” ujarnya.
Hingga akhir kuartal pertama 2025 total jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran (blended) sekitar Rp40 ribu. ARPU campuran ini selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.
Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah melakukan personalisasi penawaran dan layanan. Strategi ini terus diterapkan sepanjang tiga bulan ini.
Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat, sehingga mendorong penggunaan layanan berujung meningkatkan pendapatan.
XL Axiata terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai pendukung utama layanan konvergensi dan telah berhasil meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pelanggan.
XLSmart komit memperkuat jaringan terlihat dari pengeluaran belanja modal (Capex) sekitar Rp1,24 triliun. Dari jumlah ini sebagian besar mendukung kebutuhan ekspansi dan peningkatan kualitas jaringan.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 164 lebih ribu BTS, termasuk BTS 4G.
Jumlah BTS 4G meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 63% (fiberized).
Untuk investasi dan strategi jaringan terus dilakukan XLSmart meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi.
Hal ini terbukti dengan trafik layanan yang tumbuh sebesar 9% lebih pada periode ini dibandingkan periode sebelumnya mencapai 2.848 Petabytes. (adm)
Sumber: detik.com